Indomie Aman Dikonsumsi Meski Ditemukan Etilen Oksida: Tanggapan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan BPOM RI
Indonesia mendapat sorotan dari Malaysia dan Taiwan karena ditemukan zat etilen oksida pada produk Indomie. Zat ini diketahui bersifat karsinogenik dan dapat berisiko bagi kesehatan.
Namun, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang merupakan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur memberikan tanggapan atas laporan tersebut. Direktur ICBP, Taufik Wiraatmadja menyatakan bahwa produk mi instan Indomie aman dikonsumsi, sesuai dengan standar keamanan pangan Codex Standard for Instant Noodles yang ditetapkan oleh BPOM RI, dan telah mendapatkan sertifikasi nasional dan internasional.
BPOM RI juga telah menetapkan standar residu etilen oksida maksimal 85 ppm, dan kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan masih jauh di bawah batas tersebut. Karenanya, BPOM RI mengizinkan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi Indomie, terutama varian Ayam Spesial.
Sebelum kasus Indomie, Departemen Kesehatan Taipei juga menemukan jejak etilen oksida pada produk mi instan kuah asal Indonesia dan Malaysia. Namun, BPOM RI menegaskan bahwa produk mi instan yang diproduksi oleh ICBP di Indonesia diproses sesuai dengan standar keamanan pangan dari Codex Standard for Instant Noodles dan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).
Sebagai tanggapan atas temuan tersebut, BPOM RI telah melakukan pemeriksaan dan mengumumkan bahwa kadar residu etilen oksida pada produk mi instan Indomie yang beredar di Indonesia masih aman dan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan.
Hal ini menunjukkan bahwa PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum produknya beredar di pasaran, baik di dalam maupun di luar negeri.
Namun, sebagai konsumen, kita tetap perlu berhati-hati dan memperhatikan label dan sertifikasi pada produk yang kita beli. Selain itu, kita juga perlu mengonsumsi makanan dengan porsi yang seimbang dan menghindari mengonsumsi makanan tertentu secara berlebihan.
Dalam hal ini, BPOM RI telah memberikan informasi yang jelas dan transparan terkait temuan residu etilen oksida pada produk mi instan. Sebagai masyarakat, kita dapat menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih dan mengonsumsi makanan.