Makam Sunan Sendangduwur: Wisata Religi dan Sejarah Masjid Legendaris yang Dipindahkan dalam Semalam

Wahyu EL


Lamongan memiliki tempat wisata religi yang disebut sebagai Makam Sunan Sendangduwur. Di makam ini, terdapat sebuah masjid yang konon berhasil dipindahkan lokasinya hanya dalam semalam.

Sunan Sendangduwur merupakan tokoh yang menyebarkan agama Islam di wilayah pesisir pantai utara Lamongan, bersama dengan Sunan Drajat. Nama asli dari Sunan Sendangduwur adalah Raden Noer Rahmat.

Menurut Irfan Masyhuri, keturunan ke-13 sekaligus juru kunci makam Sunan Sendangduwur, Raden Noer Rahmat berasal dari Desa Sedayulawas, Brondong. Ia adalah keturunan dari Syekh Abdul Qohar dari Baghdad yang merantau ke Jawa dan menikah dengan putri dari Tumenggung Sedayu, bernama Dewi Sukarsih.

Hingga saat ini, makam Sunan Sendangduwur yang terletak di daerah dataran tinggi Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran masih banyak dikunjungi oleh peziarah.

Menurut cerita, masjid yang terletak di pemakaman Sunan Sendangduwur ini dibangun dalam waktu singkat. Ada beberapa versi cerita yang mengelilingi pembangunan masjid tersebut.

Cerita pertama mengatakan bahwa masjid tersebut "dibawa" oleh Sunan Sendangduwur hanya dalam waktu kurang dari semalam dari wilayah Mantingan, Jepara, tempat Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono yang saat itu memiliki sebuah masjid.

"Cerita lain menyatakan bahwa masjid tersebut dibawa oleh rombongan melalui laut dari Mantingan Jepara menuju Lamongan hanya dalam waktu satu malam. Ketika sampai di Lamongan, rombongan pengantar masjid ini diterima langsung oleh Sunan Sendangduwur dan Sunan Drajat beserta pengikutnya," kata Navis.

Saat istirahat, Sunan Sendangduwur memberi makan kupat atau ketupat dan lepet serta legen, minuman khas daerah setempat, kepada rombongan dari Mantingan.

Pendirian masjid ditandai dengan surya sengkala yang berbunyi "gunaning seliro tirti hayu," yang berarti menunjukkan tahun baru 1483 Saka atau tahun 1561 Masehi. Meskipun sudah lama berdiri, masjid tersebut masih terawat dan digunakan hingga saat ini sebagai salah satu peninggalan Sunan Sendangduwur.

Komentar