Mitos atau Fakta? Kemungkinan Kehamilan setelah Melakukan Petting
Petting adalah aktivitas seksual yang melibatkan sentuhan dan rangsangan di area genital tanpa penetrasi. Banyak pasangan melakukan petting sebagai bentuk keintiman tanpa melakukan hubungan seksual yang sebenarnya. Namun, meskipun tidak ada penetrasi yang terjadi, masih ada kemungkinan kehamilan terjadi setelah melakukan petting.
Meskipun tidak ada penetrasi, sperma yang ada di cairan pre-ejakulasi atau air mani bisa saja masuk ke dalam vagina jika terjadi kontak langsung dengan area genital wanita. Hal ini bisa terjadi ketika pasangan melakukan rangsangan atau sentuhan di area genital satu sama lain. Jika sperma masuk ke dalam vagina, maka kemungkinan kehamilan bisa terjadi.
Namun, kemungkinan kehamilan setelah melakukan petting jauh lebih rendah dibandingkan dengan hubungan seksual yang sebenarnya. Risiko kehamilan bisa lebih tinggi jika petting dilakukan pada masa subur wanita, yaitu saat sel telur dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk selalu menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom atau pil KB untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.
Jika Anda khawatir atau curiga bahwa Anda sedang mengalami gejala kehamilan setelah melakukan petting, sebaiknya segera melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter. Selalu jaga kesehatan seksual Anda dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten.